bukti teori buya hamka

2024-05-17


SurabayaNetwork.id - Buya Hamka, atau nama aslinya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, adalah seorang cendekiawan Muslim terkenal yang lahir pada 17 Februari 1908 di Sungai Batang, Maninjau, Sumatera Barat, Indonesia.

Penjelasan Teori Buya Hamka Terkait Masuknya Agama Islam di Indonesia. Buya Hamka berkeyakinan bahwa Islam dibawa langsung oleh saudagar dari Makkah, bukan dari Gujarat. Jelaskan alasan yang digunakan oleh Buya Hamka! Intisari-Online.com - Buya Hamka berkeyakinan bahwa Islam dibawa langsung oleh saudagar dari Makkah, bukan dari Gujarat.

Salah sekian teori yang telah muncul pada masa Hamka (1908-1980) diantaranya yaitu dari Prof. Snouck Hourgronje, Prof. Husain Djajadinigrat dan Prof. Dr. Nainar, yang menyebutkan bahwa masuknya Islam ke Indonesia, dan pengaruh yang terbesar adalah melalui India.

1. Perdagangan. 2. Perkawinan. 3. Tasawuf. 4. Pendidikan. 5. Kesenian. Teori Arab Menurut Para Tokoh. Menurut Buya Hamka, pada bukunya yang memiliki judul Sejarah Umat Islam yang diterbitkan pada tahun 1997 dijelaskan bagaimana banyak bukti masuknya agama serta ajaran Islam di Indonesia.

Prof. Dr. C. Snouck Hurgronje berkeyakinan bahwa tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung berasal dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat, India. Baca Juga: Mengapa Kekuasaan Politik Berperan Penting Bagi Perkembangan Penyebaran di Indonesia?

Teori sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang berikutnya diperkirakan berasal dari Timur Tengah, tepatnya Arab. Teori Arab (Mekah) ini didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H. Johns, T.W. Arnold, serta Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka.

Bukti Jalur Masuknya Islam di Indonesia dengan Teori Arab. Buya Hamka merujuk pada sumber lokal Indonesia dan sumber Arab untuk mendukung teorinya. Ia berpendapat, sebagian besar rakyat Indonesia memeluk Islam bermahzab Syafi'i sebagaimana yang banyak dianut oleh penduduk Mesir.

Terdapat beberapa bukti teori Mekah yang digunakan sebagai landasan masuknya Islam ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Arab yang datang ke Indonesia. Teori Mekah ini didukung oleh Buya Hamka, T.W. Arnold, dan Van Leur.

Teori ini didukung oleh Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, Buya Hamka, Naquib al-Attas, Keyzer, M. Yunus Jamil, dan Crawfurd. Menurut kajian T.W. Arnold, banyak pedagang dari Arab yang mendominasi perdagangan di Coromandel-Malabar. Peristiwa itu terjadi sekitar abad 7-8 masehi. Mulai sinilah para pedagang berhubungan dengan wilayah nusantara.

Dalam mencetuskan teori Mekah, Buya HAMKA dan para tokoh pendukung lainnya tentu memiliki bukti yang menjadi dasar dan penguat pendapat mereka. Berikut ini adalah bukti yang mendasari teori Mekah. Perkampungan Muslim di Sumatera Barat

Peta Situs